Sinar
mentari menembus jendela kamar yang bening,cahaya perlahan menerangi seperempat
isi kamar.Aku seorang gadis remaja yang tadi tertidur pulas di atas ranjang
berseprei merah membuka mata dan
terbangun,mengangkat tubuhku dan berdiam diri sejenak dengan meluruskan kakiku.
Kemudian menolehkan kepala kearah jam dinding yang ada di sebelah kiriku .Tak
lama lagi jarum jam menunjukan pukul 04.30.Saat itu juga aku mulai beranjak
dari tempat tidurku bergegas untuk mandi.Dengan mata berat aku mencari handuk
coklat yang biasa aku gunakan untuk mandi.Setelah mencari handuk coklatku
kesana-kemari,akhirnya aku baru tersadar bahwa aku meletakan handuk itu diatas
meja belajar yang telah disiapkanku sejak semalam.Setelah menemukan handuk
coklat itu,aku segera bergegas untuk pergi mandi.
Sesampainya di
depan pintu kamar mandi...
“Dor..dor..dor..!!”sambil
memukul-mukul pintu kamar mandi.
“Siapapun yang ada di dalam
cepatlah keluar atau aku akan mendobrak pintu ini hingga terbelah menjadi
lima!!” sekali lagi berteriak dengan lompatan-lompatan kecil di tempat.
Selama
menunggu orang itu keluar dari kamar mandi lebih baik kita berkenalan terlebih
dahulu.Ok.Perkenalkan namaku Juita Jauharotus Saadah,kalian bisa menyapaku
Juwi.Sebenarnya aku lebih suka kalau ada orang yang memanggilku Wita,agar lebih
terdengar Anggun.
Selesai
berkenalan...
“Kenapa orang itu belum keluar
dari kamar mandi juga ya?” tanyaku heran.
Masih
menunggu di depan pintu kamar mandi,dengan cemas akan telat berangkat sekolah
dan membayangkan hukuman yang akan diterima jika itu benar terjadi.SMP Negeri 2
tempat aku bersekolah,mempunyai aturan yang cukup ketat,wajar saja bila itu
terjadi.Sebab SMP Negeri 2 dikenal sebagai salah satu sekolah unggulan di
Jakarta.
Setelah menunggu
selama kurang lebih tujuh menit,akhirnya orang itu keluar juga.Ternyata tidak
lain tidak bukan orang itu adalah adikku,yaitu Enis.Yah,aku memang mempunyai
adik yang sekarang duduk di kelas III SD
yang bernama Fahrun Niesya, alay
bukan nama adikku.
“Ini dia yang dari tadi ku
tunggu,ternyata kau yang ada di dalam kamar mandi sejak tadi? kenapa kau tidak
menjawab pertanyaanku dan hanya diam,aku sudah menunggumu hampir tujuh menit!!”
bicaraku yang setengah jengkel.
“Ku kira kakak sudah mandi sejak
tadi.Jadi,siapa cepat dia mandi paling lama uuee...!” sambil menjulurkan lidah
meledekku lalu pergi.
“Huhh,baiklah lain kali aku akan bangun lebih pagi.Lihat saja kau
nanti!” dengan nada agak keras sambil membuka pintu kamar mandi.
Pertengkaran
kecil seperti ini memang sering terjadi,terutama untuk masalah mandi.Aku yang
memang belakangan ini sering bangun kesiangan terus diolok adikku karena telat
bangun.
Sepuluh menit
berlalu...
Usai
mandi dan bepakaian rapi dengan seragam putih biru lengkap menggunakan dasi dan
menggendong tas hitam bercorak pink,aku keluar dari kamar menuju ruang makan
lalu membuka pintu lemari makanan untuk melihat sarapan yang telah disediakan
oleh mamaku.Terburu-buru makan karena jarum jam sudah menunjukan pukul 06.00.Bel
sekolah akan segera berbunyi tiga puluh menit lagi.Selesai makan dan berpamitan
untuk berangkat sekolah,aku berlari menuju persimpangan jalan untuk menunggu
angkutan umum. Yaps! Rumahku memang
jauh dari sekolah.
Sesampainya di
sekolah...
Tepat
aku sampai di depan pintu gerbang sekolah terdengar bel berbunyi,aku pun
berlari menuju lantai dua tepat menuju kelas IX-6,yaitu tempat aku menuntut
ilmu.Baru sampai di depan pintu kelas lalu aku mencari tempat duduk dan belum
sempat menghela napas panjang,kedua sahabatku Indah, Liana dan Dini
menghampiriku yang baru saja datang.
“Sudah ku tebak hari ini kau akan
terlambat,ini adalah keterlambatanmu yang ke enam Juwi!!” sahut Liana dengan
menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Apa akhir-akhir ini setiap malam
kau menjadi petugas ronda?” timpal Dini meledek.
“Dia tidak bisa tidur karena terus memikirkan Aan.Hehehe..!!”
ujar Indah.
“Yah serterah kalian saja.” jawabku
dengan nada rendah.
Aprian Ardy
Nugraha alias Aan,ketua OSIS di SMP Negeri 2.Semenjak menjabatnya Aan sebagai
ketua OSIS banyak para kaum hawa di SMP Negeri 2 yang mendamba-dambakan Aan
untuk menjadi pacarnya.Termasuk aku,yang menganggapnya sebagai Mr.Simple.Ehmm....kenapa bisa dianggap Mr.Simple ya? Yups,menurutku Aan adalah
sosok sederhana,contoh teladan selayaknya seorang leader.
Kembali ke
aku...
Membuka
resleting tas lalu mengambil topi dan keluar dari kelas menuju lapangan untuk
melaksanakan pembiasaan setiap hari Senin yaitu,upacara.Perlahan aku menuruni
anak tangga sambil mendengarkan celotehan ketiga sahabatku yang terus meledeki
sejak tadi.Sesampainya di lapangan dan berbaris berdasarkan kelas
masing-masing.Setelah mendapat posisi baris sesuai ketinggian,aku termenung
memikirkan guyonan tiga sahabatku sedari tadi sementara upacara sudah
dimulai.Dalam hati kecilku berkata...
“Sebenarnya aku merasa sangat senang
ketika sahabat-sahabatku meledeku seperti itu.Siapa yang tidak ingin menjadi
orang spesial untuk Aan.Bukankah Aan merupakan idaman para wanita.Sulit
menemukan orang seperti dia di zaman globalisasi seperti ini.......”
Susunan
acara dalam upacara pagi ini telah berjalan sampai pembacaan pancasila,dimana
seluruh siswa harus mengikuti apa yang dibacakan oleh pembina upacara.tapi lain
halnya dengan aku,yang hanya termenung membayangkan apa jadinya jikalau Aan
memintaku menjadi wanitanya.Aku hanya terus membayangkan hal itu sambil
tersenyum-senyum kecil sendiri.Hingga ada seorang teman yang menepuk-nepuk
pundakku sejak tadi,tapi aku tak sedikitpun merespon.
“Juw..Juw..Juwi..!” dengan terus
menepuk pundakku lalu berteriak kecil didekat telingaku.
“Aa..aaa..apa? ada apa?” jawabku
kaget.
“Sejak tadi aku terus menepuk
pundakmu tapi kau tidak mendengarnya karena kau terus melamun,cepat bawalah
Wulan ke UKS,dia hampir pingsan!!” seru temanku.
Kali
ini tanpa melamun aku langsung membalikan badan untuk melihat apa benar yang
dikatakan temanku itu,ternyata benar apa yang dikatakan temanku barusan Wulan
terlihat pucat dengan badan lemas.Aku bergegas berlari kecil menuju barisan
belakang untuk menolong Wulan yang hampir terjatuh sangking lemasnya,tapi
anak-anak yang lain justru berteriak..
“Oh tidak....!!!” serentak.
Sampai-sampai
pembina upacara memperingati kelasku melalui microfon yang kedua kalinya untuk
mengikuti upacara dengan tenang dan hikmat.Memang terdengar memalukan.Aku pun
segera menangkap Wulan,karena tidak mau sampai Wulan pingsan di lapangan
upacara. Pasti sakit rasanya.Dengan mengulurkan tangan dan,,huup Wulan
tertangkap oleh aku yang mengadahkan kepalanya keatas untuk menahan beratnya
Wulan yang biasa dipanggil atlet judo itu.Hal yang sama pun dilakukan aku Senin
lalu,karena tidak kuat menahan beratnya Wulan hingga aku pun ikut terjatuh.Untuk kali ini aneh!!!aku yang
mengadahkan kepalanya ke atas berpikir...
“Hahhh,,tidak terasa berat seperti
Senin lalu.Aneh,tidak terasa berat!!” pikirku dalam hati.
Tiba-tiba...
“Cicitcuit..ciecie!!” nada pelan
karena takut katahuan pembina upacara untuk yang ketiga kalinya.
Mendengar
celotehan teman-teman itu,yang awalnya kepalaku mengadah keatas mengubah gaya
dengan meluruskan pandanganku.Sejenak menghela napas panjang dan terkejut sebab
Aan yang terlihat lurus di depanku dengan kedua tangannya yang menahan
Wulan.Ternyata,Mr.Simple Aan yang
telah membantu aku menolong Wulan.Pantas saja tidak terasa berat.Aan yang memang
berbaris di sebelah kelas IX-6,wajar saja bisa menolong aku karena memang
bersebelahan.Kejadiaan singkat ini berakhir ketika salah satu guruku
menghampiri aku untuk membawa Wulan yang pingsan ke UKS.Sampainya di UKS dan
sadarnya Wulan,sebagai petugas PMR aku memberi Wulan obat dengan hati
berbunga-bunga atas kejadian di lapangan upacara tadi.Berbarengan dengan
sadarnya Wulan,upacara juga baru saja selesai.
Di kelas...
Duduk di bangku yang berada di
barisan nomor empat dari pintu kelas tepatnya bangku nomor tiga dari
belakang.Mengingat kejadian di lapangan upacara tadi.Aku hanya bisa tersenyum-senyum
kecil sendiri,dengan melanjutkan lamunanku yang sempat bersambung,GUBRAK!!!
Mengingat kejadian itu membuat aku melupakan segala kepenatan,dan amarah yang
belum reda karena adikku yang tadi pagi
membuatku hampir terlambat ke sekolah.Satu yang tidak bisa aku lupakan
yaitu rasa sakit pada pundakku akibat dipukuli oleh temanku tadi.Tapi itu
memang kesalahanku jadi apa boleh buat,aku hanya bisa menikmati rasa sakit ini.Walaupun
begitu,hati yang berbunga-bunga pun sempat menyelimuti perasaan aku saat itu,sampai
pada akhirnya perasaan ini pecah ketika guru Bahasa Indonesia masuk ke dalam
kelas.
Dua
jam pelajaran Bahasa Indonesia,dilanjutkan dua jam pelajaran PKN(Pendidikan
Kewarganegaraan) berlalu.Sekarang tiba waktunya untuk istirahat.
Beristirahat
di lorong sekolah,memang menjadi tempat favorit pagi para siswa SMP Negeri 2,mereka
berpendapat di lorong sekolah punya AC alami alias angin glebuk.Hehehe...
Setelah
membeli beberapa jajanan di koperasi dan kantin,aku dan ketiga sahabatku
Indah,Liana,dan Dini menuju lorong sekolah dan mencari tempat untuk duduk.Sesampai
di lorong sekolah,di aku menyapa semua orang yang ku kenal tak tertinggal satu
orang pun dengan wajah ceria dan melambai-lambaikan
tangan,beginilah aku jika hatiku sedang luar biasa bahagia.Mungkin ada beberapa
anak yang heran plus bingung dengan perilakuku ini.Masih menyapa para siswa
yang ada di lorong sekolah.Akhirnya ketiga sahabatku memutuskan untuk duduk
dekat pohon yang ada di samping lorong sekolah,aku pun menyusul.Sambil
menghabiskan jajanan dan membicarakan suatu hal.Kali tidak berpindah tema,masih
dengan tema Mr.Simple.
“Sepertinya sahabat kita yang
satu ini sangat sangat sangat menyukai Aan !!” Liana memulai pembicaraan.
“Ayo Wi berikan pengakuanmu
kepada kami tentang perasaanmu kepada Mr.Simple
itu!!” Indah memaksa.
“Ehmm..baiklah!” masih terlihat
berfikir-fikir.
Keadaan
ketiga sahabatku itu sejenak sunyi untuk mendegarkan pengakuan dari seorang
Juita Juharotus Saadah.
“Memang sih,aku suka sama Aan.Tapi
apa mungkin dia juga punya perasaan yang sama?” sahut Aan pelan.
“Kalau untuk masalah itu sih kamu
tinggal berdoa saja,dan biarkan waktu yang menjawab!!” jawab Dini terdengar
bijak.
Tak
jauh dari tempat aku duduk terlihat Devi dan Qilah yang juga merupakan anggota
OSIS,lebih lengkapnya mereka berdua sekelas dengan Aan.Devi dan Qilah yang
sejak tadi terlihat seperti menguping pembicaraan aku dan ketiga
sahabatku,tidak menutup kemungkinan mereka berdua mendengar pengakuan aku
ini.Mengingat jarak antara mereka berdua yang tidak terlalu jauh.
Ternyata...
Benar
saja Devi dan Qilah mendengar pembicaraan aku dan ketiga sahabatku.Sempat
berbincang,mengulangi pembicaraan aku dan bertanya-tanya apakah hal itu memang
benar terjadi.Mereka beranjak pergi dari sana.Sepertinya mereka telah merencanakan
sebuah rencana.
Waktu
istirahat berakhir,tiba saatnya bagi aku dan ketiga sahabatku untuk kembali ke
kelas.Jam ke tujuh adalah saatnya pelajaran Bahasa Inggris.Pelajaran seusai
istirahat bagi ku hanya percuma karena itu hanya membuatku mengantuk.Untuk
mengelabui guru biasanya aku berpura-pura membaca padahal kenyataannya aku
malah tidur di balik buku,siasatnya itu selalu berjalan mulus.Sesaat aku bangun
dari tidur untuk memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran,lalu tak
lama kemudian aku melnjutkan siasat itu lagi.Hal itu dilakukan agar guru yang
mengajar tidak mencurigai.Semakin siang mataku semakin tidak bisa ditahan,setan-setan
terus memberatkan mataku untuk tidak memperhatikan guru yang sedang
menerangkan.Sampai waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba...
Net..net..net..
Jam
pelajaran berakhir,siswa lain pun bersorak-sorai mendengar bel itu.Aku pun
mulai membereskan buku-buku yang ada di meja dengan mata yang benar-benar sudah
tidak bisa diajak kompromi lagi.Ketua kelas pun mulai memimpin doa sebelum
pulang.Setelah itu,para siswa berhamburan keluar dari dalam kelas.Aku yang
sudah mengantuk berat terburu-buru untuk segera pulang sambil menahan mataku
yang semakin mengantuk saja.
Setibanya di rumah...
Dengan
langkah perlahan aku membuka pintu rumah lalu menuju kamar,terlihat adikku Enis
sedang makan siang...
“Hahaha...pasti kakak tertidur
lagi di kelas!!” ledek Enis
“Huhh,bagaimana kakak bisa
mendapat nilai bagus jika selalu tertidur di kelas.Pasti kakak setiap malam
hanya memikirkanAan!!” celetuknya lagi
“Yah,,begitulah!!” jawabku
Fakta memang jika adikku
mengetahui hal itu,sebab selain berperan sebagai adik, Enis adalah tempat aku
cerhat selama ini.
Memegang
gagang pintu kamar lalu membuka pintu dan menaruh tas hitam di atas meja
belajar,setelah itu mengganti pakaian dan langsung menjatuhkan tubuh di atas
kasur.Tak sempat makan siang terlebih dahulu,aku sudah tertidur pulas karena
ngantuk berat yang mendera pada diriku sedari tadi.
Kurang lebih
satu jam aku tidur siang...
Bangun
dari tidur siang,aku hendak pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka.Keluar
dari kamar mandi,aku yang belum sempat makan siang memegangi perut karena
cacing di dalam perutku sudah berdemo.Aku lalu pergi menuju ruang makan dan
makan dengan lahapnya.Sesudah itu aku bergegas menuju dapur untuk membantu mama
mengerjakan pekerjaan rumah.Beginilah kegitan aku sebangun tidur,memang sudah
menjadi kewajiban seorang anak membantu orang tuanya.Membantu ibunya
membereskan rumah,nyatanya memakan waktu lama.
Hingga tak
terasa hari sudah sore...
Aku pun segera
membersihkan diri dengan mandi.
“Ini membuatku lelah!!” ujarku dalam
hati yang hendak mengambil handuk untuk segera pergi mandi.
Lima
belas menit sudah berlalu,aku melanjutkan kegiatanku dengan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan Bapak Ibu guru,serta mengulang dan membaca buku yang
pelajaran ditinggal tidur oleh aku tadi.Tak lupa sudah menjadi keharusan bagiku
untuk bermain Twitter setiap malam,sesudah semua tugasnya selesai.Waktu terus
berjalan,hingga kini langit menjadi gelap dan kegiatan demi kegiatan dijalani
aku seperti biasa.Jarum jam pun bergerak cepat hingga tiba saatnya untuk
tidur.Aku yang awalnya terus memainkan hp,lalu menaruh di bawah bantal.Dengan
mata yang memang sudah sangat mengantuk aku memutuskan untuk mengakhiri semua
kegiatan hari ini dan beranjak pergi tidur.
Aku
yang mulai terlelap dalam tidur,tiba-tiba tersenyum-senyum sambil memeluk erat
guling yang disertai igoan.Oh,,ternyata bunga mimpi telah mendatangi alam bawah
sadarku malam ini.
Matahari mulai muncul dari
ufuk,terdengar suara alarm handphone yang memang sudah dijadwalkan untuk
membangunkanku sekitar pukul 05.00.Siap untuk mengawali hari Selasa yang indah
ini.Dengan suara alarm ditambah getaran dari handphone ternyata manjur untuk
membangunkanku pagi ini.Masih dengan posisi tidur,aku membuka mata sambil
mengumpulkan nyawanya lalu tanganku mulai meraba-raba bawah bantal mencari-cari
handphone untuk mematikan alarmBerhasil mematikan alarm,masih dalam posisi
terbaring di kasur dan memegang handphone,aku memandangi langit-langit kamar.Aku
merasa ada yang terjadi dengan diriku sewaktu aku tidur.Berfikir dan
berfikir,aku mulai mengingat keganjalan itu,karena aku merasa masih teringat
akan berkas-berkas yang terjadi padaku sewaktu aku tidur.Yang aku ingat pertama
kali adalah Aan.
“Ahhaaa...yaps aku ingat sepertinya
aku bermimpi!!” ucapku sembari mengangkat badan mengubah posisi menjadi
terduduk di atas kasur.
“Ehmmm,aku bermimpi.....??” sambil
mengingat mimpi itu lagi.
Setelah aku bisa mengingat semua
mimpi indahnya itu,dan sempat tersenyum-senyum sendiri.Aku mulai mengaktifkan
tombol handphone yang sejak tadi digenggam.Lalu membuka menu dan mulai mencari
aplikasi yang amat aku sukai.Yaps tepat sekali,facebook,lebih
tepatnya melalui aplikasi Opera Mini.Hehehe,tidak
perlu menunggu loading lama,sudah terlihat dilayar handphone bertuliskan nama
akun Juwita Jauharotus Saadah.
Aku
yang sudah tak sabar lagi untuk mulai memijat-mijat keypsd
handphone,mengarahkan tombol navigasi ke sebuah kotak kecil yang bertuliskan,Apa yang anda pikirkan? Dan mulai
memijat keypad handphoneku untuk menyusun singkat kejadian indah itu.
#Update
status...
>>Huhh,rasanya aku gak mau bangung dari
tidur!!! Apalagi kalau di dalam tidurku ada si Mr.Simple.Hehehe :D
Sempat
menolehkan kepalanya ke arah jam dinding,yang saat ini menunjukkan pukul 05.20.
“Arrgghhh,masih ada waktu sampai pukul
05.40 untuk online!!” ketusku dalam hati
Tak lama aku
membuat status ternyata muncul 2 pemberitahuan:
> Indah Ayu
Suwito menyukai
status anda.
> Vian Siskka dan
2 orang lainnya mengomentari status anda.
“Hahh?? Belum ada satu menit aku
update status,sudah ada dua pemberitahuan aja!!” ujarku sambil memijat tombol
navigasi dan mulai membuka satu persatu pemberitauan tersebut.
Pemberitauan pertama,
Memberitahukan
bahwa,Indah Ayu Suwito menyukai statusnya.Indah Ayu Suwito,adalah sahabatku,hampir setiap harinya Indah online diwaktu seperti ini.Menurutku,kebiasaannya
itu mempunyai sensasi yang berbeda.
Pemberitahuan
kedua,
Vian Siskka
alias Vivian Fransiska teman aku sewaktu SD,yang
memang sangat eksis di Facebook.Dua orang lainnya yaitu sahabatku Liana dan
Dini.Mereka bertiga mengomentari statusku.Hingga tercatat sekitar 10 komentar.
Vian Siskka:
Cie..cie statusnya buat siapa tuh?
Liana Kamelia:
Hahaha,pasti gak jauh-jauh dari Mr.Simple
nih!!
Dini Andini:
Iya,bener tuh@Liana ; Buat itu tuh...@Vian
Juwita Jauharotus
Saadah: All@ hehehe...kalian tau aja!!
Liana Kamelia:
Iya donk.kita kan tau segalanya tentang kamu!!
Dini Andini:
Masa sih@Liana
Vian Siskka:
Kayaknya aqu ketinggalan berita terbaru seputar Juwi deh!!
Juwita Jauharotus
Saadah: Ehmm,enggak juga@Vian ; Aku mau cerita sama kalian@Liana dan @Dini
Dini Andini:
Cerita apa? Jadi penasaran..
Juwita Jauharotus
Saadah: Nanti smpai di sekolah aku ceritakan@Dini ; Udahan ya,aku mau off dulu,udah
jam 05.35 nih.Bye..bye@All
Aku yang tersadar jarum jam sudah
menunjukan pukul 05.35,segera memilih tombol pilihan dilayar handphoneku lalu memilih logout untuk keluar dari aplikasi Opera Mini.Sesudahnya aku menon-aktifkan handphone lalu meletakan
di dalam lemari,tempat biasa aku menaruh handphone selama di tinggal
sekolah.Setelah itu,tanpa berfikir panjang aku bergegas membuka pintu kamar
untuk pergi mandi dan bersiap berangkat ke sekolah sambil bergerutu didalam
hati karena tak sabar untuk menceritakan mimpi tadi.
12 menit kemudian...
Aku yang keluar
dari dalam kamar mandi menuju kamar untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.Jam
menunjukkan pukul 06.00.Aku berencana akan berangkat lebih awal,agar ada waktu
untuk bercerita kepada sahabat-sahabatku.
Wow!!harum...
Aroma
parfum eskulin splash cologne seketika mengubah aroma kamar menjadi beraroma
wangi dan segar.Aku berjalan menuju meja belajar untuk mengambil tas Pink dan
hitam lalu memakai sepatu dan keluar dari kamar menuju ruang makan hanya untuk
sekedar berpamitan.Terliahat ayah,ibu,dan adikku sedang sarapan...
“Ayah,ibu Jwi berangkat dulu ya!!”
seru aku.
“Iya,hati-hati ya!!” jawab ayah dan
ibu berbarengan.
“Kakak gak makan dulu?” terdengar
adikku bertanya.
“Tidak.” Jawabku singkat sambil
menutup pintu lalu membuka pintu gerbang dan melangkahkan kaki.
Di
sepanjang jalan aku terus menggerutu di dalam hati,tidak sabar untuk menceritakan
mimpi indah itu pada ketiga sahabatku.
Sesampainya di sekolah,pukul 06.25...
Aku
berlari menaiki satu persatu anak tangga,berlari kecil menuju kelas.Sampai di
kelas aku menaruh tas di atas meja lalu bergegas berjalan cepat menuju balkon
kelas.Terlihat Liana,Dini,dan Indah sudah berkumpul di balkon sekolah sambil
memandangi kolam ikan yang berada di sudut lapangan,tepat terlihat dari balkon
kelasku.
“Teman-teman!!” berteriak menghampiri
sahabatku lalu menepuk pundak Liana.
“Ada apa sih,pagi-pagi sudah
berteriak-teriak?” Liana yang terkejut dengan teriakan aku.
“Biar ku tebak,pasti kamu mau cerita
kan?” ujar Dini.
“Cerita apa sih? Ayo donk mulai
ceritanya,aku mau tau!!” susul Indah yang penasaran.
Sebelum
memulai ceritanya,aku menarik napas panjang karena napas yang tak teratur sebab
berlari-lari menaiki anak tangga tadi.Setelah menghela napas panjang aku yang
semula berdiri memutuskan duduk di belakang tiang balkon untuk beristirahat
sejenak lalu memulai cerita,disusul ketiga sahabatku mengikuti.
“Jadi semalam itu....!!” masih dengan
napas yang ngos-ngosan.
“Jadi semalam apa yang terjadi Juw??”
Indah semakin penasaran.
“Jadi semalam aku bermimpi bertemu
dengan Aan di sebuah taman yang sangaaattt indah,dan disitu juga aku sempat
berbincang-bincang dengannya.Tapi ditengah pembicaraan itu aku terbangun,argghh
kesal!!” aku bercerita singkat sambil menggoyang-goyangkan tubuh pertanda
sangat senang.
“Ehmm pertanda buruk!!” ujar Indah.
“Hah?? Apanya yang buruk bukannya itu
menjadi sebuah keberuntungan untukku??” aku yang semula tersenyum-senyum jadi
heran dengan perkataan Indah.
“Ehmm,aneh.” Susul Dini dan Liana bebarengan.
“Setauku,jika kita memimpikan orang
yang kita sukai,artinya kita tidak jodoh dengan dia!!” ucap Indah memberitahuku.
“......................” sejenak
suasana hening.
Kehening
mereka pecah saat bel pertanda jam
pelajaran petama sudah dimulai berbunyi.Sejenak masih terdiam lalu beranjak bangun
dari tempat dimana aku dan ketiga sahabatku duduk di belakang tiang menuju
kelas,mereka berjalan dengan wajah bingung,bengong dan sedikit tak
percaya.Kecuali Indah.Terutama aku yang sangat tak percaya akan perkataan Indah.Selama
jam pelajaran berlangsung aku hanya diam dan menopang dagua di atas meja.Dan
mengeluarkan sebuah buku berukuran sedang dengan corak garis kecil panjang berwarna
krem dan sedikit garis coklat.Ya tepatnya Dear
Diary.Aku memang selalu menbawanya kemana pun aku pergi sekalipun ke
sekolah.Guru yang sedang menerangkan pelajaran aku hiraukan.Lalu aku mulai
membuka lembar baru untuk menulis sesuatu...
Dear Diary,
Diary,aku gak percaya
sama perkataan Indah tadi.Tapi aku takut itu menjadi kenyataan.Itu gak akan
terjadi kan?? Dengarnya aja udah bikin aku lemas,apalagi kalau sampai
terjadi.Mungkni air maai ini akan menetes.Aku gak mau jauh dari dia,aku gak mau
denger dia suka sama orang lain.Gak tau kenapa jikaku mendengar semua itu,aku
seakan tidak terima akan hal itu.Apa ini semua “Tentang Rasa”ku yang
berlebihan.Entahlah...
Sepanjang
pelajaran di sekeloh aku hanya menekuk wajah,sampai waktu belajar berakhir pun
tetap begitu.
Sampai setibanya
di rumah...
Tiba
di depan pintu rumah dengan lemas aku membuka pintu rumah lalu menutupnya
dengan membanting pintu hingga adikku mendengar.
“Kenapa
lagi Kak ?” Tanya Enis heran.
“Hmmm.....” Jawabku.
Keadaan
rumah saat itu sepi,hanya ada bibi yang biasa bertugas memasak di rumahku dan
adikku.Ibu sedang pergi karena ada keperluan dengan temannya,membuat keadaan
rumah semakin sepi.Hanya terdengar suara adikku yang sedang menonton tv.Aku
yang masih sedih akan pembicaraan Indah masuk ke dalam kamar dan melakukan hal
yang sama,seperti aku membanting pintu rumahku lalu mengunci kamar.Tanpa
mengganti pakaian dan melepaskan sepatu,aku melemparkan tas hitam pink itu ke
lantai.Aku menjatuhkan tubuhku di atas kasur dan menutupi kepalaku dengan
guling.Sengaja aku lakukan agar isak tangisku tidak terdengar oleh bibi ataupun
adikku.Rasa yang berlebihan selalu membuat diriku seperti ini,menangis dibalik
guling.Tapi,jika air mataku sudah habis aku akan tertidur dengan sendiri.Jika
sudah tertidur dalam keadaan sedih seperti ini,sebangun dari tidur pasti
terlihat mataku yang sembab.Walaupun dalam keadaan seperti ini aku tetap
menjalani hariku seperti biasa didepan orang tuaku,beda dari yang biasa aku
adalah orang yang selalu membuat seisi rumahku ramai tapi kali ini aku lebih
banyak terdiam dan menyendiri di dalam kamar.Beginilah aku kalau sedang
galau.Hehehe...
Sampai
keesokan hari di sekolah...
Masih
dengan wajah tertekuk,aku masuk ke dalam kelas lalu duduk di tempatku.Lagi-lagi
menutupi wajahku,kali ini menggunakan tas.Entah apa yang aku lakukan dibalik
tasku.Hampir tujuh menit lamanya aku menutupi wajahku denan tas.Merasa keadaan kelas
yang berisik,aku keluar menuju balkon kelas dan bersandar di tembok dengan
menyanggah daguku.Melihat aku sendirian,Indah dan Liana sepertinya muncul dari
arah kamar mandi menghampiriku.
“Juw,apa kamu masih memikirkan
perkataanku yang kemarin?” tanya Indah.
“Iya.” Jawabku singkat.
“Kenapa kamu harus memikirkan hal
yang belum tentu terjadi,itu kan hanya cerita yang enggak jelas.Itu hanya
pembicaraan dari mulut ke mulut!!” tegas Indah.
Dini
yang terlihat baru datang dan belum sempat masuk ke dalam kelas untuk menaruh
tas melihat aku,Indah,dan Liana yang sedang mengobrol dengan raut wajah aku
yang seperti tidak terlalu baik.Dini pun menyusul.Tapi terlihat juga Devi dan
Qilah anak kelas 95 yang juga merupakan anggota OSIS itu,sepertinya akan
menghampiri ketiga sahabatku.
“Hey semuanya!!” sapa Dini.
Dini yang sampai
lebih dulu,kemudian disusul Devi dan Qilah datang menghampiri.
“Ehmm,Juwi ada yang mau aku omongin
nih!!” kemudian berdiri disampingku.
“Mau ngomong apa?” tanya aku dengan
nada pelan.
“...................” didengarkan
juga oleh ketiga sahabatku.
Taukah apa yang
akan dibicarakan oleh Devi dan Qilah?? Ternyata...
Masih ingat dengan kejadian Devi dan
Qilah yang mendengar pembicaraan aku di lorong sekolah? Yaps,ternyata mereka
berdua menceritakan hal itu kepadaku ditambah mereka memberikan pengakuan bahwa mereka menguping
pembicaraanku waktu di lorong sekolah dan sebuah informasi penting,yaitu...
“Ya,setelah aku mendengar pembicaraan
itu,aku mengadukannya kepada Aan...” jawab Devi.
“Hahh?? Aduh gimana nih teman-teman,aduhh....
gimana dong??” Aku mulai panik.
“Heits,tapi ada yang lebih penting
dari itu!!” ujar Qilah.
“Apa?” tanya Liana,Dini,dan Indah
serentak.
“Jadi sewaktu aku memberitahu Aan
akan masalh ini,dia hanya tersenyum-senyum saja tanpa menyangkal.Bukankah
kalian sudah saling kenal,jadi ada kemungkinan kalau Aan juga suka sama kamu
Juw!!” jelas Devi.
“Masa sih??” jawab aku yang tak percaya
sambil tersipu malu.
Seketika...
Kring...kring...kring...
Bel
pun berbunyi akupun mengakhiri pembicaraan dan sepakat untuk masuk ke dalam kelas
masing-masing.aku yang awalnya sedih,saat ini berubah menjadi anak yang periang
seperti biasanya.Aku masuk ke dalam kelas sambl berteriak...
#Ternyata dengan
aku beteriak-teriak di dalam kelas seperti itu menimbulkan gosip hebat.
“Yee..ye..ye dia suka sama aku!!”
teriak aku sampai-sampai para siswa seisi kelas yang mendengar,melihati aku
dengan tatapan bingung.
“Ye..Aan suka sama aku!!” sekali lagi
aku beteriak dan tiba-tiba memeluk Indah yang sudah terduduk di bangkuku.
“Aan?” salah satu siswa
bertanya-tanya.
“Itu loh Aan,ketua OSIS kita!” seru
siswa yang lain.
“Sepertinya mereka berdua pacaran!!”
ucap siswa yang lain menyusul.
Seiring
dengan berjalannya waktu,berita dari mulut ke mulut itu pun cepat tersebar luas
ke seluruh telinga siswa kelas IX.Tak terkecuali Aan si Mr.Simple.Tapi,Aan menyikapi hal ini biasa-biasa saja karena
menurutnya ini sudah biasa.Maklum banyak sekali gosip tentangnya karena dia
adalah orang yang banyak dikagumi para wanita di SMPN 2.
#Tapi anggapan
Keyla ternyata salah...
Di sekolah,pukul
16.00 tepat kelas IX-4 berolahraga...
Aku dan teman-temanku yang sedang
bersenda gurau di bawah pohon di sudut lapangan sambil menunggu giliran
berolahraga setelah kelas IX-7.Aku yang dikagetkan dengan kata-kata seorang
temanku yang mengatakan kalau Aan menyukai wanita lain.Entah apa maksudnya
mengatakan itu hanya bercanda atau serius.Mendengar berita itu aku yang awalnya
terlihat gembira kembali menekuk wajahku.
“Apa benar semua yang kamu katakan
tadi?” aku tak percaya.
“Ehmm,ya gitu deh!!” jawab Vian teman
SD nya yang bisa dikatakan cukup dekat dengan aku.
Mendengar perkataan temanku itu,aku pindah
dari tempat dudukku,untuk mencari tempat duduk lain agar aku tak mendengar
perkataan temanku lagi.Tapi,justru sebaliknya,nada bicaranya semakin
besar.Sehingga,walaupun aku sudah pindah tempat tetap saja terdengar.
“Katanya mereka juga sempat smsan
loh!!” tambah Vian.
“Mereka juga sama-sama suka loh!!”
ketus teman Vian yang lain.
Hati aku saat ini
semakin memanas,membuatku kesal dan menggerutu sendiri dalam hati,karena tak
bisa membendung amarah...
“Hey,dengar ya Vian,Aan itu milik aku
dan Aan Cuma suka sama aku!!” ujar aku dengan nada tinggi.
“Hellow,jangan berharap deh!! Aku tau
yang sebenarnya terjadi,kamu itu bukan siapa-siapanya Aan.Tapi,kamu itu cuma
cewe yang tergila-gila sama dia,dan nyebarin hal-hal yang gak pernah terjadi!!”
jawab wanita berkacamata itu dengan nada yang lebih tinggi.
Pertengkaran
aku membuat orang-orang disekitarnya menghentikan kegiatannya sejenak.Orang-orang
mulai memerhatikan aku.Siswa-siswi IX-7 yang sedang ada penilaian bulu tangkis
sejenak memperhatika mereka.
Pukul 17.30
sesampai di rumah seusai berolahraga...
Aku masuk ke dalam kamar dan duduk
di atas kasur,mulai mengaktifkan tombol handphone.Membuka aplikasi opera mini.Dengan
keadaan yang masih kesal,sambil menunggu loading aku memukul-mukuli kasur dan
guling.Membayangkan guling itu adalah wajah Vian.Tak lama setelah itu sudah
terpampang nama akun dilayar handphone.Dan mulai melampiaskan semua amarahku
dengan menulisi status.
#Update status:
>>Hei,bilang
aja kamu suka sama dia.Udah deh gak usah munafik.Aku kira kamu itu teman yang
baik,ternyata aku salah..
Belum
selasai aku update status di facebook tiba-tiba muncul sms di layar
handphone-ku.Tapi aku tetap meneruskannya.Dan selesai aku update status,aku pun
membuka sms itu.
From:089763771****
>Juwi
ternyata kamu menganggapnya serius,padahal aku hanya bercanda.Maafin aku
ya,jika tadi aku membuatmu kesal!!! Ex:Vian.
From:Juwi
>Tapi lelucon
kamu sudah keterlaluan!! Dan itu membuatku marah.
From:Vian
>Hahaha....
please,maafin aku yah.Janji gak diulangin lagi!!
From:Juwi
>Ehmm,,, iya
deh dimaafin
OMG!!! Gaswat...
Mengetahui
bahwa kejadian di sekolah tadi hanyalah sebuah lelucon,aku mulai membuka akun
facebook-ku kembali untuk menghapus status yang sebelumnya aku tunjukan untuk
Vian.
“Hadooh,sekarang jadi sama-sama minta
maaf deh!!” ketusku dalam hati.
Sepulang
sekolah...
“Juw..Juwita!!” terdengar suara dari
kejauhan memanggil-manggil namanku.
“.............” Aku menolehkan
kepalaku ke arah datangnya suara.
Ternyata orang yang
memanggil-manggil namaku itu adalah Fitri.Entah kabar apa yang dibawanya
sampai-sampai harus berteriak-teriak seperti itu.
“Ayo ikut denganku!!!” sambil
menarik-narik tanganku.
“Apaan sih kamu,datang-datang
langsung menarik-narik tanganku dan menyuruhku ikut denganmu!! Aku gak mau!!!”
sentak aku.
“Ada yang mau bicara sama kamu!!”
ujar Fitri
“Siapa?” dalam hatiku berharap itu
Aan.
Tak
usah berbelit-belit,Fitri menarik tanganku dan mengajakku menuju lantai dasar
tepatnya menuju lorong sekolah.
Sesampainya di
lorong sekolah...
Fitri
yang semula membawa aku ke tempat itu,pergi dan justru berpindah tempat untuk
duduk di dekat mading.Aku yang bingung dengan sikap Fitri sempat terdiam tepat
di depan lorong sekolah.Ditolehkan kepala ke arah lorong sekolah yang
sebelumnya melihat Fitri bersantai sambil menyanyi-nyanyi di dekat mading
sekolah.Di lorong aku melihat sosok yang sepertinya tak asing lagi untukku,Aan
duduk di samping tiang dengan arah yang berlawanan.Dengan menggendong tas
berwarna hitam dengan corak biru.Sepertinya itu tas milik.....
Tak disangka orang itu menolehkan
kepalanya ke arah belakang untuk memastikan apakah orang yang ditunggunya sudah
datang.Ternyata dia Aan si Mr.Simple.Gerutuan
aku ternyata benar adanya.
“Apa yang akan terjadi?” hatiku mulai
berdebar melihat sosok Aan yang amat aku kagumi itu mulai menghampiri diriku
yang sejak tadi hanya diam saja.
“Ada yang ingin aku bicarakan
denganmu!! Sepertinya lebih enak kalau berbicara sambil duduk!!” ujar Aan
mengajak aku untuk berbicara di tempat ia duduk sebelumnya.
SMPN 2 yang mulai sepi,mendukung
pembicaraan mereka agar tidak ada gosip kedua.Hehehe....
“Ehmm,,aaa ada apa ini?” dengan nada
pelan karena gugup memandang wajah Aan.
“Mungkin aku langsung aja ke pokok
pembicaraan!!” ketus Aan.
“Yaahhh...silahkan!!” jawab aku
semakin gugup.
“Aku sudah dengar gosip heboh yang
hampir terdengar oleh semua anak kelas IX dan aku juga tau kalau sebenarnya
kamu suka sama aku,tapi...” ucapan Aan sempat terputus.
“Tapi apa?” jawabku deg-degan
“Bisa gak kamu menghilangkan rasa
kamu yang terlalu berlebihan ke aku?” dengan yakin Aan berbicara.
“Ehmm yah aku tau maksud
kamu.........!!” ucap aku dengan nada rendah.
Aku
pun menjelaskan semua persaannya kepada Aan dan bagaimana bisa muncul gosip
seperti itu.Karena aku tahu apa maksud pembicaraan Aan.
“Tapi kamu gak marah kan aku ngomong
kaya gitu!!” tanya Aan.
“Gak kok,justru hati aku lega dengan
kamu ngomong kaya gitu ke aku.Aku jadi bisa belajar untuk tidak terus memupuk
perasaanku kepadamu.” Jawabku.
Dengan adanya pembicaraan itu, aku
memutuskan untuk bersahabat.Karena itu adalah keputusan yang tepat untuk mereka
berdua.Aku tetap bisa dekat dengan Aan tanpa ada rasa canggung.Dan itu lebih
baik karena dengan adanya status “SAHABAT” tidak akan ada gosip untuk kedua
kalinya.
2 minggu
kemudian...
Persahabatan
aku dan Aan semakin dekat semenjak terpilihnya aku sebagai OSIS cabutan.Hal itu
membuat aku semakin solid dan kompak.Seminggu sebelumnya semua gosip yang
selama ini beredar rupanya sudah tak terdengar lagi.Jadi welcome untuk
kehidupan yang baru.
#Bye..bye
masa lalu...
Tamat.
Komentar
Posting Komentar